LihatJuga. Masalah Laos : latar belakang masalah luar negeri oleh: Arif Effendi Terbitan: (1976) ; Masalah Timur Tengah : dokumentasi masalah luar negeri Terbitan: (1976) ; Politik luar negeri Republik Indonesia : latar belakang masalah luar negeri oleh: Suli Suleiman Terbitan: (1976) Tulisan yang Anda baca ini, merupakan lanjutan contoh soal PG dan Jawaban Sejarah Kelas XII Semester 2 Part-3 dimana pada soal tersebut, berisikan soal nomor 31 sampai dengan 45. Untuk bagian keempat, berisikan materi tentang "Perkembangan Mutakhir Sejarah Dunia". Materi yang sama, dalam bentuk essay, bisa Anda baca juga pada tulisan Contoh Soal Essay dan Jawaban Sejarah Kelas XII Semester 2 Part-4 Untuk soal PG ke-4 ini, dimulai dari soal nomor 46 sampai dengan 60. 46. Indonesia ikut membantu dalam rangka penyelesaian konflik di Kamboja dengan jalan.... a. menyelenggarakan KTT Nonblok b. mendesak PBB agar turut tampil dalam masalah Kamboja c. mengirimkan bantuan secara militer d. menyelenggarakan Jakarta informasi meeting e. menampung pengungi-pengungsi Kamboja Jawaban d 46. Kebijakan politik Sihanouk pada masa pemerintahannya adalah.... a. konservatif yang condong terhadap Amerika b. konservatif netral c. konservatif radikal d. liberal yang condong ke Uni Soviet e. liberal militeristik Jawaban a 47. Lahirnya Republik Khmer atau Republik Kamboja dilatarbelakangi oleh.... a. keberhasilan Lon Nol merebut kekuasaan dari Norodom Sihanouk b. Keberhasilan rezim Pol Pot menggulingkan kekuasaan Lon Nol c. Keberhasilan pasukan Vietnam menggulingkan rezim Pol Pot d. meninggalnya Norodom Suramarit e. adanya Perang Dingin Jawaban c 48. Konflik di Kamboja menimbulkan kekhawatiran negara-negara ASEAN, hal itu disebabkan oleh.... a. masalah Kamboja dapat menggangu stabilitas keamanan ASEAN b. kamboja memiliki utang kepada ASEAN c. Kamboja merupakan negara pengekspor paham komunis di Asia Tenggara d. Kamboja merupakan negara pengekspor paham komunis dari RRC e. masalah Kamboja adalah masalah ASEAN Jawaban a 49. Dulunya Yugoslavia merupakan negara yang terdiri atas berbagai macam golongan, suku, ras, dan agama yang kemudian dapat dipersatukan menjadi satu negara. Tokoh yang terkenal sebagai pendiri Yugoslavia adalah.... a. Vladimir Putin b. Joseph Stalin c. Yoseph Broz Tito d. Mihajlovic e. Slobodan Milosevic Jawaban c 50. Perjanjian Camp David merupakan.... a. dukungan Inggris terhadap usaha Israel di Palestina b. pernyataan kemerdekaan Israel c. perjanjian damai antara Israel dan Mesir d. dukungan Inggris terhadap perjuangan Palestina e. pernyataan hak asasi manusia di kawasan Timur Tengah Jawaban c 51. Pemimpin besar Revolusi Islam Iran adalah... a. Ayatullah Khomaeni b. Anwar Sadat c. Syah Iran d. Saddam Hussein e. Hasyimi Rafsanjani Jawaban a 52. Perhatikan pernyataan berikut! 1 Keinginan untuk berkuasa 2 Kekhawatiran terhadap revolusi Islam Iran 3 Pembatalan perjanjian Algiers oleh Irak 4 Serangan Irak ke Kuwait 5 Masuknya kekuasaan asing ke Timur Tengah Dari data di atas, yang merupakan sebab terjadinya Perang Teluk II adalah.... a. 3, 4, dan 5 b. 4, 5, dan 1 c. 5, 2, dan 3 d. 3, 2, dan 1 e. 2, 4, dan 5 Jawaban b 53. Faktor politik yang mendorong lahirnya gerakan Zionisme adalah.... a. keberhasilan orang-orang Yahudi di perantauan b. adanya pembantaian yang dilakukan orang Jerman terhaedap orang-orang Yahudi c. keinginan membalas kekalahan terhadap bangsa Palestina d. pembatalan secara sepihak hasil perjanjian camp David oleh bangsa Palestina e. adanya tekanan Inggris terhadap orang-orang Yahudi di Eropa Jawaban b 54. Berikut ini yang merupakan salah satu sebab meletusnya Perang Teluk II adalah.... a. serbuan pasukan multinasional ke Irak b. serbuan Irak ke Kuwait c. serbuan Inggris ke Kuwait d. serbuan Iran ke Kuwait e. serbuan Amerika Serikat ke Kuwait Jawaban b 55. Langkah yang ditempuh oleh tokoh kulit hitam Nelson Mandela dalam menentang politik apartheid adalah.... a. menerapkan population registration bagi warga kulit hitam b. membentuk African National Congress c. membawa masalah apartheid ke forum PBB d. memboikot pelaksanaan Olimpiade di Afrika Selatan e. melakukan pemberontakan militer Jawaban b 56. Masalah timur Tengah pada intinya adalah masalah.... a. perang antara Irak dan Iran b. perselisihan antara Palestina dan Israel c. perebutan daerah penghasil minyak di Timur Tengah d. kuatnya pengaruh asing di Timur Tengah e. keinginan negara-negara di Timur Tengah untuk menjadi pemimpin di kawasan tersebut Jawaban b 57. Politik apartheid di Afrika Selatan dilaksanakan secara ketat setelah.... a. makin banyak orang kulit hitam yang menuntut duduk dalam parlemen b. terjadi kerusuhan yang dilakukan orang-orang kulit hitam c. partai konservatif memegang tampuk pemerintahan di Afrika Selatan d. banyak orang kulit putih yang memegang tampuk pemerintahan e. terbentuknya Undang-Undang Apartheid Jawaban b 58. Politik apartheid adalah politik pemisahan penduduk berdasarkan..... a. agama b. kebudayaan c. bahasa d. partai politik e. warna kulit Jawaban e 59. Di antara beberapa etnis di Yugoslavia, yang paling kuat pengaruhnya adalah etnis.... a. Kroasia b. Bosnia c. Serbia d. Slovenia e. Macedonia Jawaban c Lanjut kebagian -5 => Contoh soal PG Sejarah beserta jawabannya Kelas 12 Semester 2 Part-5 Thanks for reading Contoh Soal PG dan Jawaban Sejarah Kelas XII Semester 2 Part-4
\n\n \n masalah timur tengah pada intinya adalah masalah
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, masalah timur tengah pada intinya adalah masalah perselisihan antara palestina dan israel. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Politik apartheid di Afrika Selatan dilaksanakan secara ketat setelah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Timur tengah merupakan suatu wilayah yang menghubungkan antara benua Eropa dan Benua Asia. Masyarakat mengenal daerah Timur Tengah dengan kerajaan, dan di daerah sini pula berkembang peradaban Mesir Kuno. Ada 12 wilayah di Timur Tengah, yaitu Arab Saudi, Yaman, Oman, Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Iraq, Yordania, Suriah, Israel, Palestina dan dengan tambahan dua negara di benua Afrika yaitu negara Mesir dan di Timur Tengah terjadi pada pertama dekade ke 20. Timur Tengah menjadi perebutan negara-negara di Eropa guna memperluas daerah Timur Tengah. Di masa perang dunia ke II konflik Timur Tengah dihiasi oleh konflik antar negara, masyarakat, keterlibatan AS di Timur Tengah juga memicu adnnya konflik di Timur Tengah. Adanya Israel juga menambah konflik yang terjadi di Timur di Timur Tengah pun beragam, contohnya adalah konflik dengan berbasis negara, seperti konflik Iraq-Kuwait yang diwarnai oleh persoalan politik konflik ini memicu adanya kolonialisasi di Timue Tengah dan bersaing dengan Perancis. Konflik ini berlangsung selama satu dekade. Konflik dengan basis negara juga dialami oleh Arab dan Israel yang dimana konflik ini disebabkan oleh konflik etnis. Tidak hanya konflik dengan basis negara yang terjadi Timur Tengah. Namun, juga ada konflik di dalam masyarakat. Contohnya adalah kasus Israel dan Palestina. Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa negara di Timur Tengah sering terjadi adanya konflik, yaitu faktor perbatasan yang disebabkan oleh perbatasan yang menyebabkan proses migrasi erjalan dengan sangat intensive. Yang kedua adalah faktor keagamaan, negara Timur Tengah sangat kental dengan pemahaman pemikiran keagamaan yang sangat kompleks. Contoh yang terjadi dengan faktor yang kedua adalah adanya ideologi keagamaan dua madzhab, yaitu ideologi Sunni dan Syiah yang terjadi di negara Iraq, Iran, dan Lebanon. Ideologi yang terlalu banyak memberikan kontribusi konflik di Timur Tengah adalah dengan munculnya Zionisme Politik. Yang ketiga adalah pengahsilan alam di negara Timur Tengah. Negara Timur Tengah kaya dan dikenal sebagai sumber minyak dan menjadikan kondisi ini menjadi kawasan yang direbuti oleh kawasan-kawasan besar. Neara-negara besar mengembargo kepada negara industri sebagai bentuk protes terhadap kebijakan negara besar seperti AS dan Uni Soviet yang tidak fair terhadap Israel. Referensi Suwardono, Ahmadi Sidiq. "Resolusi Konflik di Dunia Islam."Yogyarakarta Graha Ilmu, 2011. Lihat Kebijakan Selengkapnya
SPKLUpertama di Kalimantan Tengah hadir di Kota Palangka Raya. Ekonomi bangkit, Pesona Tambun Bungai 2022 gelar beragam acara "Jangan kaget kalau masalah narkotika itu terus naik karena penyalahguna-nya tidak disembuhkan, dia orang sakit tapi tidak disembuhkan malah dipenjara," kata Anang dalam webinar bertajuk "Forum Koordinasi
16+ Mudah Masalah Timur Tengah Pada Intinya Adalah Masalah Terkini. Kemudian, saya sangat menyarankan anda. Perselisihan antara palestina dan israel c. Perselisihan antara palestina dan israel c. Perselisihan antara palestina dan israel. Perang antara irak dan iran Antara Palestina Dan Israel Facebook Twitter Linkedin Antara Irak Dan Timur Tengah Pada Intinya Adalah Timur Tengah Pada Intinya Adalah Antara Palestina Dan Israel Facebook Twitter Linkedin dari 16+ Mudah Masalah Timur Tengah Pada Intinya Adalah Masalah Terkini. Konflik di timur tengah pun beragam, contohnya adalah konflik dengan berbasis negara, seperti konflik iraq. Masalah timur paruh sreg intinya adalah masalah…. Perebutan daerah penghasil minyak di timur. Perang antara irak dan iran b. Ia menilai, kebijakan jokowi tersebut. Perang antara irak dan iran b. Perselisihan antara palestina dan israel. Perebutan daerah penghasil minyak di timur. Perselisihan Antara Palestina Dan Israel Facebook Twitter Linkedin Tumblr. Dilansir dari encyclopedia britannica, masalah timur tengah saat ini pada intinya adalah masalah perselisihan antara palestina dan israel. Kesimpulan dari 16+ Mudah Masalah Timur Tengah Pada Intinya Adalah Masalah Terkini. Adanya israel juga menambah konflik yang terjadi di timur tengah.
Dilansirdari Encyclopedia Britannica, masalah timur tengah saat ini pada intinya adalah masalah perselisihan antara palestina dan israel. Kemudian, saya sangat menyarankan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Politik apartheid di Afrika Selatan dilaksanakan secara ketat setelah? beserta jawaban penjelasan dan pembahasan lengkap.
Latihan Soal Online - Latihan Soal SD - Latihan Soal SMP - Latihan Soal SMA Kategori Semua Soal ★ SMA Kelas 12 / Ujian Semester 2 UAS / UKK Sejarah SMA Kelas 12Masalah timur Tengah pada intinya adalah masalah…. a. perang antara Irak dan Iran b. perselisihan antara Palestina dan Israel c. perebutan daerah penghasil minyak di Timur Tengah d. kuatnya pengaruh asing di Timur Tengah e. keinginan negara-negara di Timur Tengah untuk menjadi pemimpin di kawasan tersebutPilih jawaban kamu A B C D E Latihan Soal SD Kelas 1Latihan Soal SD Kelas 2Latihan Soal SD Kelas 3Latihan Soal SD Kelas 4Latihan Soal SD Kelas 5Latihan Soal SD Kelas 6Latihan Soal SMP Kelas 7Latihan Soal SMP Kelas 8Latihan Soal SMP Kelas 9Latihan Soal SMA Kelas 10Latihan Soal SMA Kelas 11Latihan Soal SMA Kelas 12Preview soal lainnya Soal Bahasa Inggris tentang Conversation › Lihat soalDicky ” Next Sunday I’m going to have a birthday party to celebrate my birthday …. to the party.” Romy ” I’d love to a. I’d like to come b. I’d like you to come c. won’t you come in d. will you invite me IPA SMP Kelas 7 › Lihat soalDi bawah ini merupakan contoh aplikasi konveksi dalam kehidupan sehari-hari kecuali …A. sinar matahari sampai ke bumiB. air mendidik ketika dipanaskanC. angin lautD. angin daratE. cerobong asap Materi Latihan Soal LainnyaFungi, Jamur - Biologi SMA Kelas 10UH PPKn SD Kelas 4PAS Matematika Semester 1 Ganjil SMP Kelas 9SKI MI Kelas 5Wudhu - Fiqih MI Kelas 1UAS Bahasa Indonesia SMP Kelas 7Tema 4 SD Kelas 5PAT PAI Paket 2 SD Kelas 1PAI MID Semester 2 Genap SD Kelas 4PAS Prakarya Semester 1 Ganjil SMA Kelas 12Cara Menggunakan Baca dan cermati soal baik-baik, lalu pilih salah satu jawaban yang kamu anggap benar dengan mengklik / tap pilihan yang tersedia. Tentang Soal Online adalah website yang berisi tentang latihan soal mulai dari soal SD / MI Sederajat, SMP / MTs sederajat, SMA / MA Sederajat hingga umum. Website ini hadir dalam rangka ikut berpartisipasi dalam misi mencerdaskan manusia Indonesia.
19Mei 2022 07:18 Masalah timur Tengah pada intinya adalah masalah. a. perang antara Irak dan Iran b. perselisihan antara Palestina dan Israel c. perebutan daerah penghasil minyak di Timur Tengah d. kuatnya pengaruh asing di Timur Tengah e. keinginan negara-negara di Tim Mau dijawab kurang dari 3 menit? Coba roboguru plus! 3 1
APHallo Eva, kakak bantu jawab ya.. Konflik yang terjadi di negara-negara di kawasan Timur Tengah telah berpengaruh pada perekonomian global, di pasar modal menjadi indikator naik turunnya indeks perdagangan saham gabungan pada seluruh bursa di dunia. Timur Tengah merupakan komoditi utama minyak. Hampir semua negara di Timur Tengah menjadi komoditi penghasil minyak. Minyak merupakan bahan bakar yang paling utama diperlukan dalam perindustrian sehingga masalah konflik di Timur Tengah pada intinya adalah perebutan daerah penghasil minyak di kawasan Timur Tengah. Jadi, jawaban yang tepat adalah C. Yah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!
Untuksementara waktu, "Timur Dekat" adalah istilah yang digunakan untuk Levant - Mesir, Lebanon, Palestina, Suriah, Yordania - sementara "Timur Tengah" digunakan untuk Irak, Iran, Afghanistan dan Iran. The perspektif Amerika disamakan wilayah tersebut dalam satu keranjang, memberikan kepercayaan lebih kepada istilah umum "Timur Tengah."

Mahasiswa/Alumni Universitas Indraprasta PGRI24 Juli 2022 0927Jawaban yang benar adalah C. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut. Timur Tengah adalah kawasan di Asia barat daya, yang secara politik dan budaya adalah kawasan negeri muslim, seperti Arab Saudi, Irak, Iran, Palestina, Mesir, Turki, Kuwait, Qatar, Yaman, Lebanon dll. Kawasan Timur Tengah terkenal kaya akan minyak buminya sehingga banyak negara-negara adidaya yang menaruh perhatian di wilayah ini. Oleh karena itulah di wilayah ini seringkali terjadi konflik yang walaupun kelihatannya adalah konflik seperti agama, suku, perang saudara, budaya dll, sebenarnya konflik juga diwarnai oleh adanya pengaruh/intervensi bangsa asing yang memperebutkan minyak bumi di Timur Tengah. Hingga kini dapat dikatakan, wilayah Timur Tengah adalah wilayah regional yang penuh akan konflik dan perang. Oleh karena itu, jawaban yang benar adalah c. perebutan daerah penghasil minyak di Timur Tengah. Semoga membantu yaa

Diunduhpada 26 Desember 2013 Page 3 of 9 University of Indonesia Pembahasan dan Analisa Melihat pada latar sejarah, masalah konflik air Timur Tengah dapat ditarik kembali pada abad ke-18 dimana masyarakat Israel kembali masuk ke tanah moyangnya yang sudah diduduki oleh rakyat Palestina6.
ANJawaban C. perebutan daerah penghasil minyak di Timur Tengah PEMBAHASAN Konflik yang terjadi di negara-negara di kawasan Timur Tengah telah berpengaruh pada perekonomian global, di pasar modal menjadi indikator naik turunnya indeks perdagangan saham gabungan pada seluruh bursa di dunia. Timur Tengah merupakan komoditi utama minyak. Hampir semua negara di Timur Tengah menjadi komoditi penghasil minyak. Minyak merupakan bahan bakar yang paling utama diperlukan dalam perindustrian sehingga masalah konflik di Timur Tengah pada intinya adalah perebutan daerah penghasil minyak di kawasan Timur Tengah. Dengan demikian, jawaban yang benar adalah akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!
MasalahTimur Tengah pada intinya adalah masalah answer choices . Perselisihan antara Palestina dan Israel. Perang antara Irak dan Iran. Perebutan daerah penghasil minyak diTimur Tengah. Kuatnya pengaruh asing diTimur Tengah. Keinginan negara diTimur Tengah untuk menjadi pemimpin. Tags: Question 26 .
ArticlePDF Available AbstractArtikel ini mengkaji tentang eksistensi fundamentalisme dan radikalisme dan pengaruhnya dalam krisis politik di Timur Tengah. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan sosiologi agama dan pendekatan sejarah. Menggunakan pendekatan sosiologi agama, karena studi tentang fundamentalisme dan radikalisme sangat terkait dengan agama-agama. Selain itu, juga menggunakan pendekatan sejarah, karena mengkaji politik timur tengah sangat berkaitan dengan latar belakang sejarah, sosial, politik, budaya, ekonomi dan lain sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa krisis politik di Timur Tengah dapat dianalisis dalam tiga hal pertama, konflik antara negara-negara Arab dengan Israel. Kedua, konflik dalam internal Negara Arab. Ketiga, konflik negara-negara non Arab di Wilayah Timur politik ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu pertama, masalah perbatasanboundary dispute. Pada tahun 1916, melalui perjanjian Sykes-Picot, Inggris dan Perancis melakukan negoisasi membagi bekas wilayah Turki Utsmani; Irak, Libanon, Suriah, dan Yordania. Kedua, Masalah Minyak. Minyak menjadi salah satu faktor munculnya isu sentral yang sangat sensitif dan selalu menjadi pemicu adanya konflik di TimurTengah. Ketiga, Masalah Air. Air menjadi salah satu sumber vital kehidupan manusia, sehingga banyak sekali konflik yang terjadi di kawasan Timur-Tengah yang disebabkankan oleh air. Sedangkan fundamentalisme dan radikalisme agama di Timur Tengah dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori. Pertama, negara-negara yang rezim pemerintahnya otoriter seperti Irak dan Suriah. Kedua, wilayah yang dijajah dan diduduki kekuatan asing, seperti di Palestina. Ketiga, di negara yang kebijakan pemerintahannya dipandang terlalu memihak ke Barat seperti di Mesir. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. 379Jurnal Penelitian,Vol. 12, No. 2, Agustus 2018 FUNDAMENTALISME DAN RADIKALISME DALAM PUSARAN KRISIS POLITIK DI TIMUR TENGAHAbdurrohman KasdiIAIN Kudus, Jl. Conge Ngembalrejo Kudus 59322 abdurrohmankasdi ini mengkaji tentang eksistensi fundamentalisme dan radikalisme dan pengaruhnya dalam krisis politik di Timur Tengah. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan sosiologi agama dan pendekatan sejarah. Menggunakan pendekatan sosiologi agama, karena studi tentang fundamentalisme dan radikalisme sangat terkait dengan agama-agama. Selain itu, juga menggunakan pendekatan sejarah, karena mengkaji politik timur tengah sangat berkaitan dengan latar belakang sejarah, sosial, politik, budaya, ekonomi dan lain sebagainya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa krisis politik di Timur Tengah dapat dianalisis dalam tiga hal pertama, konik antara negara-negara Arab dengan Israel. Kedua, konik dalam internal Negara Arab. Ketiga, konik negara-negara non Arab di Wilayah Timur politik ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu pertama, masalah perbatasanboundary dispute. Pada tahun 1916, melalui perjanjian Sykes-Picot, Ing gris dan Perancis melakukan negoisasi membagi bekas wilayah Turki Utsmani; Irak, Libanon, Suriah, dan Yordania. Kedua, Masalah Minyak. Minyak menjadi salah satu faktor munculnya isu sentral yang sangat sensitif dan selalu menjadi pemicu adanya konik di TimurTengah. Ketiga, Masalah Air. Air menjadi Abdurrohman Kasdi380 Jurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018salah satu sumber vital kehidupan manusia, sehingga banyak sekali konik yang terjadi di kawasan Timur-Tengah yang disebabkankan oleh air. Sedangkan fundamentalisme dan radikalisme agama di Timur Tengah dapat diklasikasikan dalam beberapa kategori. Pertama, negara-negara yang rezim pemerintahnya otoriter seperti Irak dan Suriah. Kedua, wilayah yang dijajah dan diduduki kekuatan asing , seperti di Palestina. Ketiga, di negara yang kebijakan pemerintahannya dipandang terlalu memihak ke Barat seperti di Kunci Fundamentalisme,Radikalisme, Krisis Politik, Timur Dalam dekade terakhir ini, kawasan Timur Tengah sedang menghadapi krisis politik yang paling serius dalam sepanjang sejarah. Konik Israel dan Palestina yang telah berlangsung bertahun-tahun, serta puncaknya setelah pengumuman pengakuan Amerika Serikat AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada tanggal 8 Desember 2017. AS bersikeras mempertahankan keputusan itu dengan menggunakan veto di Dewan Keamanan PBB dan mengabaikan sisi keadilan dan perasaan rakyat Palestina. Percobaan Kudeta terhadap Erdogan di Turki yang terjadi pada tanggal 15 Juli 2016 dan menimbulkan berbagai reaksi di seluruh penjuru dunia. Konik Suriah antara Pemerintah Basyar al-Asyad dengan pemberontak telah melahirkan friksi politik di kawasan Timur Tengah saat ini. Kemudian Libanon yang juga mengalami krisis politik akibat mundurnya Perdana Menteri Libanon, Saad Hariri, dari kursi politik paling mutakhir melanda Timur Tengah setelah beberapa negara di kawasan tersebut memutuskan hubungan diplomatik dan mengisolasi Qatar. Dimulai pemerintah Arab Saudi, Bahrain, dan kemudian diikuti oleh Uni Emirat Arab, serta Mesir memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada hari Senin, 5 Juni 2017. Negara-negara tersebut mengambil langkah demikian dengan alasan Qatar telah mendukung aksi terorisme. Hanya dalam waktu beberapa hari saja, serentetan Fundamentalisme dan Radikalisme dalam Pusaran Krisis Politik di timur TengahJurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018 381negara Arab memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, untuk memprotes negara tersebut yang memberikan dukungan secara politik, komunikasi dan keuangan kepada organisasi-organisasi teroris. Memberikan sanksi, dengan memutus hubungan diplomatik Qatar karena Qatar mendukung organisasi teroris hanyalah alasan untuk mengisolasi negara ini, yang akrab dengan Iran dan organisasi Ikhwanul politik ini merupakan dampak dari ketegangan di Timur Tengah yang terakumulasi dalam waktu yang yang mencerminkan krisis politik di Timur Tengah ini juga mencerminkan betapa kompleksnya persoalan yang dihadapi di kawasan Timur Tengah dan semakin tingginya potensi konik yang ada di wilayah Timur tersebut semakin akut karena lemahnya kemampuan pemerintahnegara-negara Timur Tengah untuk mewujudkan tatanan nasional dan regional yang bisa mengakomodir perbedaan dan mengatur kepentingan yang beragam secara damai di kawasan Timur Tengah. Negara-negara di Timur Tengah berbagi dalam banyak hal, mereka memiliki beberapa kesamaan tetapi juga memiliki perbedaan yang tidak sedikit. Fenomena inilah yang menjadikan kajian tentang krisis politik di Timur Tengah menarik untuk dilakukan, apalagi jika dikaitkan dengan persoalan fundamentalisme dan TeoriB. Salah satu fenomena paling menarik di abad ini, menurut Karen Armstrong, adalah munculnya gejala fundamentalisme dalam tradisi keagamaan. Munculnya gerakan fundamentalisme dalam agama, bukanlah sesuatu yang muncul secara mendadak. Kelahirannya disebabkan oleh berbagai macamlatar belakang sosial budaya yang melingkupi agama yang bersangkutan Armstrong, 2001 1. Menurut Taylor, kaum fundamentalis adalah kelompok orang yang melakukan pendekatan konservatif dalam melakukan reformasi keagamaan, bercorak literalis, dan menekankan pada Abdurrohman Kasdi382 Jurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018pemurnian doktrin Taylor, 1988 viii. Sedangkan menurut Bannerman, kaum fundamentalis adalah kelompok ortodoks yang bercorak rigit dan ta’ashub fanatik, yang bercita-cita untuk menegakkan konsep-konsep keagamaan zaman klasik dari abad ketujuh Masehi Bannerman, 1988 156. Bassam Tibbi bahkan memaknai undamentalisme lebih tegas, yaitu aliran keagamaan yang menolak segala hal yang baru, selain apa yang ada dalam doktrin Tibi, 1988 143.Dari denisi di atas, tampak bahwa fundamentalisme merupakan aliran keagamaan yang sangat tekstualis dan rigit. Pergulatan internal atas kitab suci yang terjadi dalam tradisi keagamaan kemudian melahirkan kaum fundamentalis dan radikalis yang menginterpretasikan teks secara rigit dan kaku. Selain itu, beberapa kajian juga telah mengelaborasi beberapa ciri fundamentalisme, di antaranya apa yang dilakukan oleh Leonard Binder. Ia menyebutkan bahwa ciri utama fundamentalisme adalah pandangannya yang khas mengenai ijtihad. Menurut kaum ndamentalis, ijtihad sangat terbatas dalam hal-hal yang tidak dibahas oleh syari’ah. Sedangkan ijtihad yang diakui sebagai salah satu sumber hukum Islam hanya ijtihad pada zaman sahabat Nabi, dan tidak boleh dihapuskan oleh ijtihad generasi setelahnya Binder, 1961 71.Ciri kaum fundamentalis ini juga tergambar dari kecenderungan penafsiran mereka terhadap teks-teks suci yang juga bercorak rigit dan literalis. Mereka memandang bahwa teks-teks agama bersifat total dan menyeluruh. Semua permasalahan dalam kehidupan manusia sudah tercakup di dalamnya. Oleh karena itu dengan sendirinya ijtihad sangat dibatasi di kalangan mereka. Mereka pun menganggap bahwa era awal Islam merupakan acuan yang mengikat secara keseluruhan. Konsekuensinya, kaum fundamentalis memandang pesimis dan negatif setiap produk baru, terutama yang diciptakan oleh Leonard Binder, Fazlur Rahman juga menambahkan beberapa ciri lain dari fundamentalisme, yaitu elan vital semangat Fundamentalisme dan Radikalisme dalam Pusaran Krisis Politik di timur TengahJurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018 383anti Barat. Menurut Rahman, kaum fundamentalis senang dengan slogan-slogan yang bercorak distinktif, namun mereka pada hakikatnya merupakan kelompok yang anti intelektual. Karena pemikiran mereka tidak berakar dari al-Qur’an dan budaya intelektual tradisi Islam. Semangat anti Barat yang didengungkan oleh kaum fundamentalis terlihat bagaimana pandangan mereka dalam menyikapi modernisme dan semua produk Barat, semua ditolak oleh mereka Rahman, 1979 169. Secara historis, istilah fundamentalisme muncul pertama kali sebagai upaya untuk memahami gejala perkembangan di lingkungan Kristen Protestan dan Katolik. Fundamentalisme lahir dalam situasi konik antara masyarakat urban dan masyarakat pedesaan dalam sejarah Amerika Serikat pada saat Perang Dunia I. Pemimpin yang populer pada waktu itu adalah seorang tokoh agraris, Bryan. Konik tersebut muncul bersamaan dengan situasi depresi nilai-nilai agraris dalam proses industrialisasi dan urbanisasi di negeri itu. Istilah fundamentalisme ini kemudian dipopulerkan oleh kaum Protestan Amerika sebagai perlawanan terhadap kaum liberal yang menurut mereka telah merusak keimanan orang-orang Kristen Armstrong, 2001 x. Dalam tradisi Protestan, kelompok fundamentalis muncul sebagai respon atas gerakan kaum modernis yang mencoba melakukan pembacaan kritis terhadap Bible, bahkan sampai pada tingkat meragukan Bible. Di lingkungan Islam Arab, fundamentalisme muncul setelah adanya kekalahan militer Arab di tangan bangsa Israel pada perang Juni 1976. Menurut Bassam Tibi, kekalahan itu mengantar dunia Arab dalam kubangan konik yang berkepanjangan dan memunculkan kelompok fundamentalis di kalangan merekaTibi, 2000 xv. Sedangkan fundamentalisme Yahudi muncul akibat mereka terlalu kaku dalam memahami doktrin agama fundamentalisme agama tidak hanya terdapat pada agama monoteisme saja. Ada juga fundamentalis Budha, Hindu dan bahkan Kong Hu Cu, yang sama-sama menolak butir-butir nilai budaya liberal, saling berperang atas nama agama Tuhan, dan Abdurrohman Kasdi384 Jurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018berusaha membawa hal-hal yang sakral ke dalam urusan politik dan negara.Armstrong, 2001 x–xiMenurut Fazlur Rahman, asal mula munculnya fundamentalisme merupakan reaksi terhadap Barat, sekulerisme dan modernisme. Akar intelektual kaum fundamentalisme berasal dari gagasan reformasi pra modern, terurtama paham reformis kaum Wahabi di Arab Saudi, yang sangat rigit dalam memahami al-Qur’an dan sunnah. Mereka juga bersikap keras terhadap gagasan yang berseberangan dengan ortodoksi dalam tradisi pemikiran mereka Rahman, 1979 162.Kaum fundamentalis berusaha menolak eksistensi negara-bangsa, berdasarkan perbedaan geogras, bahasa, warna kulit dan budaya. Mereka juga menolak gagasan tentang pluralisme dan semua budaya yang berasal dari Barat. Sehingga, gerakan yang dilakukan oleh kaum fundamentalis sebenarnya memiliki beberapa karakter, yaitu pertama, perlawanan terhadap semua bentuk dominasi yang dilakukan oleh Barat. Kedua, fundamentalisme agama mempunyai agenda politisasi agama yang agresif dalam semua lini kehidupan. Ketiga, fundamentalisme dan radikalisme, baik dalam tradisi keagamaan Kristen, Islam, Yahudi maupun agama lain, merupakan bentuk supersial dari terorisme agama Tibi, 2000 x.Mereka mengembangkan jaringan, melakukan rekrutmendan kaderidsasi selama beberapa dekade, dengan menghimpun dana, merekrut anggota baru, melatih milisi, mendoktrin dan menyebarkan ajaran merekadengan misi untuk melawan Barat dan kekuatan kaum fundamentalis dimulai sejak lengsernya Shah Iran Reza Pahlevi, yang kemudian ditandai dengan tampilnya Imam Khoemaini sebagai pemimpin Revolusi Iran tahun 1979 Sahrasad & al-Chaidar, 2017 iv–v. Disusul pada fase berikutnya, terjadinya pergolakan di Mesir, Saudi Arabia, Syria, Pakistan, Afghanistan, dan negara-negara lain di Timur ada empat dimensi untuk melacak asal-usul fundamentalisme, yaitu faktor psikologi, sosial, politik, dan Fundamentalisme dan Radikalisme dalam Pusaran Krisis Politik di timur TengahJurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018 385sejarah. Secara psikologis, adanya sikap dogmatik, alienasidan ketidakdewasaan dalam memahami ajaran agama. Faktor sosial politik di antaranya pengaruh dominasi asing, konik sosial politik, krisis legitimasi pemerintah, serta ketidakmampuan masyarakat dan negara dalam beradaptasi sekaligus menghadapi perubahan yang sangat cepat. Sedangkan faktor sejarah, fundamentalisme bisa dilacak mulai dari kehadiran kelompok Khawarij yang yang memiliki kecenderungan dogmatis sangat kuat. Dari kelompok ini juga yang melakukan pembunuhan terhadap Khalifah Ali bin Abi Thalib. Faktor sejarah ini meskipun terjadi pada awal-awal Islam, namun telah memberikan pengaruh yang besar bagi munculnya kaum fundamentalis mempunyai titik temu dengan kaum radikalis dalam meneriakkan slogan-slogan revolusioner dan memaknai jihad dalam menegakkan hukum Allah. Kaum fundamentalis dan kaum radikalis lebih cenderung bersikap doktriner dalam menyikapi persoalan yang mereka hadapi, namun tidak menggunakan pemikiran yang rasional dan dalam hal ini bisa ditarik dalam dua kelompok yaitu fundamentalisme yang mengikuti model Wahabi dan fundamentalisme yang mengikuti model Syi’ ideologi, kaum fundamentalis dan kaum radikalis mempunyai kesamaan dalam beberapa hal, di antaranya; pertama, mereka meniscayakan hubungan yang harmonis antara agama dan negara Al-Jabiri, 1996 115, terutama terbentuknya lembaga dan institusi yang berlabelkan pada Islam. Seperti isu formalisasi syariat Islam, negara Islam, mempermasalahkan gender dan simbol-simbol ideologi keagamaan lainnya. Kedua, sikap kaum fundamentalis dan kaum radikalis sangat stigmatis terhadap Barat. Dalam image mereka, Barat tampil sebagai monster imperalis yang sewaktu-waktu mengancam akidah dan eksistensi mereka. Dialog Islam dan Barat selalu mengalami kebuntuan. Arah politik luar negeri kaum radikalis sengaja diarahkan sebagai pemberontakan dan menggugat dominasi Barat Giddens, 1987 255. Ketiga, deklarasi perang Abdurrohman Kasdi386 Jurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018terhadap paham sekuler. Kaum fundamentalis dan kaum radikalis berjuang keras untuk memerangi dan meruntuhkan tatanan yang sekuler tentang lembaga politik dan bermaksud menggantikannya dengan tatanan Tuhan. Sedangkan dalam gerakan, fundamentalisme dan radikalisme akan berbenturan dengan demokrasi, egaliter, gender, HAM dan isu lainnya. Sayyid Quthb misalnya, ia sangat keras menentang setiap gagasan mengenai kedaulatan rakyat. Menurutnya, hal itu bertentangan dengan kekuasaan Tuhan yang menguasai manusia dalam setiap bentuk, sistem dan kondisi. Pendapat ini diperkuat oleh Syaikh Fadlallah Nuri. Menurutnya, inti dari gagasan demokrasi, yakni kesamaan dan kedudukan semua warga negara, sangat mustahil diterapkan di negara muslim. Penolakan kaum radikalisme terhadap kedaulatan rakyat dan negara-bangsa, bukan hanya karena ia merupakan solusi yang diimpor al-hulûl al-MustauradahAl- Qardawi, 1980 49, sebagaimana yang diungkapkan oleh Yusuf al-Qardlawi, tetapi juga karena lebih mencerminkan prototype negara sekuler. Konsep ini, menurut mereka bertentangan dengan jargon politik Islam, formalisasi syariat Islam hukum keadilan Tuhan, dan konsep Islam merupakan bentuk ekstrim dari gejala revivalisme. Jika revivalisme dalam bentuk intensikasi keislaman yang berorientasi ke dalam inward oriented, maka fundamentalisme juga mengarahkan pada orientasi ke luar outward oriented. Fundamentalisme menjelma menjadi kelompok yang mempunyai komitmen yang tinggi, baik dalam hal transformasi kehidupan individua, maupun kehidupan komunal dan sosial Azra, 1996 107–108. Fundamentalisme Islam juga sangat memperhatikan hal-hal yang bersifat eksoteris, hitam-putih dan menegaskan kebolehan dan tidaknya sesuatu hanya berdasarkan pada teks dari itu, fundamentalisme dan radikalisme menjadi tantangan besar bagi negara-bangsa, yang mempunyai misi membentuk nation-building yang inklusif. Karena mereka akan Fundamentalisme dan Radikalisme dalam Pusaran Krisis Politik di timur TengahJurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018 387menggunakan kekerasan dalam upaya untuk merealisasikan agenda mereka, seperti penembakan brutal kelompok ekstrim dan fundamentalis Yahudi terhadap ratusan warga Muslim Palestina yang sedang melakukan shalat subuh di Masjid al-Khalil Hebron, yang menewaskan 63 orang, serangan kamikaze terhadap Gedung WTC dan Pentagon yang mengejutkan dunia dan peristiwa lain yang terekam dalam aksi mereka Kasdi, 2002 19–20.Metode PenelitianC. Penulisan artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan sosiologi agama dan pendekatan sejarah D. Abdurrahman, 2007 21, untuk mengkaji fundamentalisme dan radikalisme dalam pusaran krisis politik di Timur Tengah. Metode kajian yang dipakai adalah metode kajian analitis. Metode ini bermaksud menjelaskan hakikat fakta tertentu, mengapa suatu fakta terjadi, peran dan bagaimana hubungannya dengan fakta yang lain. Dengan memilih pendekatan dan metode kajian tersebut diharapkan fenomena yang ditemukan di lapangan terkait fundamentalisme dan radikalisme dapat diinterpretasikan isi, makna dan esensinya secara lebih mendalam. Dengan demikian, kajiannya bersifat holistik dengan mendudukkan objek penelitian dalam suatu konstruksi yang utuh Muhajir, 1994 13. Metode yang digunakan adalah kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya bersifat kualitatif. Penelitian kualitatif lebih bersifat deskriptif, yakni data yang terkumpul berbentuk kata atau gambar, tidak menekankan pada angkaSugiono, 2008 9. Sebagaimana juga dikatakan oleh W. Lawrence Neuman, “Descriptive research presents a picture of specic detail of situation, social setting or relationship.” Neuman, 1997 20 Pendekatan yang digunakan adalah pendekatansosiologi agama, karena studi tentang fundamentalisme dan radikalisme sangat terkait dengan agama-agama. Selain itu, juga menggunakan pendekatan sejarah, karena mengkaji politik timur tengah sangat berkaitan dengan latar belakang sejarah, sosial, politik, budaya, ekonomi dan lain sebagainya. Abdurrohman Kasdi388 Jurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018Hasil Penelitian dan PembahasanD. Genealogi dan Sejarah Konik di Timur Tengah1. Timur Tengah merupakan kawasan yang sangat dinamis, cepat mengalami perubahan baik secara denisi maupun kebijakan politik. Mendenisikan istilah Timur Tengah saja masih belum ditemukan kesepakatan di antara para pakar, negara-negara mana saja yang masuk dalam kawasan ini. Bahkan dikalangan pakar politik internasional belum ada kesamaan mengenai maknaTimur Tengah;baikmengenai bangsa, negara dan wilayah mana yang dapat dimasukkan dalam kategori kawasan Timur-Tengah Sihbudi, 2007 xxi–xxii.Denisi Timur Tengah dewasa ini mengalami pergeseran dari sebelumnya, sebagaimana yang diungkapkan oleh Dr. Muhammad Sya’ban dalam Koran harian nasional “al-Ahram”, yang diistilahkannya dengan Timur Tengah Raya Sya’ban, 1998. Timur Tengah menurut deinisi ini, meliputi negara-negara barat Arab dan timur Arab, diantaranya Turki, Israel, negara-negara Teluk, termasuk Iran, juga sebagian wilayah yang tersebar di belahan Kaukasus, Asia Tengah sampai pada negara-negara yang membentang sekitar Laut Tengah. Hal ini berbeda dengan denisi lama yang hanya meliputi negara-negara Arab saja Kasdi, 2001 126.Di negara-negara kawasan Timur Tengah ini akan terus lahir berbagai konik baru, dimana Amerika Serikat dan Rusia akan selalu memegang peranan penting. Belakangan Cina juga memainkan peran strategis di kawasan ini, terutama di sektor ekonomi. Sebagai contoh, Amerika Serikat memandang Timur Tengah Raya sebagai ajang intervensi militernya mulai tahun 1979 sampai sekarang, antara lain Operasi Militer di Iran tahun 1979, pengerahan militer di Libanon 1982, serangan ke Libia tahun 1986, Proteksi transfer minyak dan pengibaran bendera Amerika Serikat pada tahun 1987-1988, terjadinya perang teluk 1990-1991, dan operasi militer lain yang berkelanjutan di wilayah Timur Tengah ini. Fundamentalisme dan Radikalisme dalam Pusaran Krisis Politik di timur TengahJurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018 389Sengketa di Timur Tengah sebenarnya hanya berpangkal pada satu inti permasalahan, yaitu antara Arab dan Israel. Namun, satu inti tersebut kemudian melahirkan banyak persengketaan lain. Sengketa di antara negara-negara di Timur Tengah dapat dianalisis dalam tiga hal pertama, konik antara negara-negara Arab dengan Israel. Kedua, konik dalam internal Negara Arab. Dan ketiga, konik negara-negara non Arab di Wilayah Timur konik dan sengketa di Timur Tengah terletak pada kekuatan nasional dan regional. Hal ini tampak dari tiga kekuatan nasional; yaitu kekuatan nasional Turki, kekuatan nasional Arab dan kekuatan nasional Persia, termasuk kekuatan-kekuatan regional yang menghimpun semua kekuatan nasional tersebut. Denganberdirinya negara Israel, hal ini menambah sumber persengketaan yang lain, khususnya kaum zionis yang memaksakan faham nasional mereka dan memposisikan diri secara antagonis dengan kekuatan nasional di Arab dan Timur Iran yang mempunyai soliditas tinggi pasca Revolusi Iran, merasa terancam keamanan dan kedaulatannya oleh eksistensi Israel. Sejak dideklarasikannya negara Israel pada tahun 1948, negara-negara Arab yang lain juga selalu dihantui oleh rasa ketakutan. Sementara negara Turki mendirikan pakta militer dengan Israel, yang menambah kekhawatiran negara-negara Arab di kawasan Timur Tengah. Sementara Israel, dengan alasan untuk membentuk keamanan di kawasan regional, mereka berusaha menggandeng Yordania kedalam pakta integritas Turki dan Israel. Negara Irak merasa khawatir jika ternyata Turki menjadi tempat transit dan sarana bagi Israel untuk memasukkan pengaruhnya ke Irak. Turki juga merasa khawatir dengan negara-negara Arab, apabila mengalihkan benih perengketaan mereka dengan Israel ke wilayah mempunyai beban sejarah dengan Iran, pada saat Saddam Hussein menandatangani pakta integritas dengan Syah Iran tahun 1975, dengan menyerahkan Garis Demarkasi Shatt al- Arab ketangan Iran. Waktu itu Saddam menerima perjanjian, karena Abdurrohman Kasdi390 Jurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018melihat Irak sebagai pihak yang kalah kuat dibandingkan dengan Iran di zaman Syah Iran. Karena itu, ketika Ayatullah Khomeini sedang asyik melakukan konsolidasi revolusi Islamnya yang baru berumur Sembilan belas bulan dan masih menghadapi tekanan berat dari Amerika, Eropa dan masyarakat Internasional, tiba-tiba Irak dengan komando Saddam melakukan agresi ke Iran yang dimulai pada 9 september 1980. Agresi ini merupakan serangan kilat dengan maksud untuk melumpuhkan kekuatan Iran yang sedang mengalami pembenahan di dalam negeri. Sehingga Irak dengan waktu singkat dapat menduduki kawasan yang membentang dari Qasri-Syirin sampai Ilam dan mengepung pangkalan udara Iran di Kermansyah, menyerbu Syatt al-Arab, Abadan, Ahwaz, Khuramsar dan Dizful. Namun, berkat konsolidasi dari pemerintah Khomeini, sedikit demi sedikit tentara Irak dapat dihalau dan akhirnya kembali ke juga mempunyai permasalahan dengan Kuwait, mengenai daerah Kuwait yang diklaim oleh Irak sebagai wilayahnya. Mesir mempunyai potensi konik dengan Sudan. Disatu sisi pemerintah Sudan menuduh Mesir sebagai dalang dibalik pemberontakan di daerah Sudan Selatan. Sementara Mesir menuduh pemerintah Sudan telah merekayasa penembakan Husni Mubarak, Presiden Mesir, dalam perjalanan Mesir-Sudan. Puncak konik ini adalah terputusnya hubungan diplomatik antara kedua negara untuk beberapa waktu. Bahkan, Sudan pernah mengancam akan meracuni Sungai Nil yang merupakan sumber air utama bagi masyarakat Mesir yang berasal dari Sudan dan wilayah juga, konik Palestina-Arab dengan Israel yang tak pernah diketahui kapan berhentinya. Dari tiga kali peperangan besar Israel dengan Arab 1948, 1967 dan 1973, wilayah pendudukan Israel atas wilayah-wilayah Arab semakin bertambah saja. Sebab, dalam peperangan tersebut negara Arab selalu kalah menghadapi Israel yang dibantu AS. Dalam perang 1948 misalnya, negara Arab dipermalukan oleh Israel Lenezowski, 1993 257. Menyusul 1967, seluruh daerah Palestina seperti West Bank, termasuk Yerusalem Timur dan Gaza, diduduki Israel. Fundamentalisme dan Radikalisme dalam Pusaran Krisis Politik di timur TengahJurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018 391Krisis Politik di Timur Tengah2. Dalam dekade terakhir ini, kawasan Timur Tengah sedang menghadapi krisis politik yang paling serius dalam sejarah. Krisis politik ini merupakan akibat dari ketegangan dan gesekan politik yang terakumulasi dalam rentang waktu yang panjang di kawasan Timur Tengah. Dalam menghadapi situasi krisis politik di Timur Tengah ini, masyarakat internasional sedang berupaya untuk meredakan ketegangan, menghimbau kepada semua pihak supaya tenang memecahkan perselisihan melalui dialog yang melibatkan semua unsur negara-negara yang ada di kawasan politik dan beberapa konik di Timur-Tengah disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu pertama, masalah perbatasan boundary dispute. Pada tahun 1916, melalui perjanjian Sykes-Picot, Inggris dan Perancis melakukan negoisasi membagi bekas wilayah Turki Utsmani; Irak, Libanon, Suriah, dan Yordania. Inggris menguasaiwilayah Irak dan Yordania, sementara Perancis menguasai Suriah dan Libanon. Demikian juga pada tahun 1917 Inggris memberikan wilayah Palestina untuk Israel melalui Deklarasi Balfour, yang kemudian menjadi sumber konik hingga saat ini di kawasan Timur Tengah. Adanya kesulitan menentukan batas wilayah daratan dikarenakan kondisi geogras yang berpadang pasir, dan juga sulitnya menentukan perbatasan daratan yang mencapai pantai seperti di Libya,Mesir, dan Tunisia dan konik Aljazair-Maroko memperebutkan Sahara Masalah Minyak. Minyak menjadi salah satu faktor munculnya isu sentral yang sangat sensitif dan selalumenjadi pemicu adanya konik di Timur-Tengah,terutama di wilayah Asia ini kemudian melebar menjadi konik regional dan konik internasional yang melibatkan pihak-pihak asing yang berkepentingan. Minyak merupakan komoditas penting bagi masyarakat Timur Tengah, namun sekaligus menimbulkan kegelisahan. Karena ia menjadi komoditas satu-satunya sebagai kekuatan bargaining yang dimiliki negara-negara Timur Tengah sekaligus untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya. Minyak juga Abdurrohman Kasdi392 Jurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018menjadi daya tawar di dunia internasional Abdurrahman, 2003 61. Konsentrasi minyak di Timur Tengahpada umumnya berada di daerah yang mempunyai potensi konik; contohnya Kota Kirkuk di Irak Utara adalah tempat cadangan minyak Irak terbesar, dimana di daerah itu merupakan basis dari suku Kurdi yang sedang menginginkan kemerdekaan dari Pemerintah Masalah Air. Air merupakan sumber utama kehidupan manusia, sehingga banyaksekali konik yang terjadi di kawasan Timur Tengah yang disebabkankan oleh air Moris, 1997 1–13. Air menjadi komoditas untuk pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari yang keberadaannya sangat terbatas di kawasan Timur Tengah. Boutros Boutros Ghali memprediksi bahwa suatu saat air akan menjadi komoditi yang lebih berharga daripada minyak, dan negara-negara Timur Tengah suatu saat akan berperang demi air Starr, 1992 64. Di Timur Tengah yang terdiri dari kurang lebih 20 negara, ternyata hanya memiliki 4 sungai besar sebagai sumber kehidupannya, yaitu Sungai Nil, Sungai Yordan, Sungai Eufrat dan Tigris. Problemnya adalah adanya keterbatasan sumber air tawar dan sungai tersebut juga mengalir melewati beberapa negara. Sering terjadi konik karena sebagian negara membangun dam dan waduk di negaranya yang mengakibatkan jumlah aliran sungai dan debit air ke negara lain menjadi berkurang. Contohnya seperti pemerintah Turki yang membangun bendungan Attaturk yang kemudian memicu konik antara Turki, Irak, Iran, dan Suriah atas pemanfaatan aliran air Sungai Eufrat dan Tigris. Demikian juga Suriah, yang membangun bendungan al-Thawra pada tahun 1975 yang debit airnya ditampung di Danau al-Asad. Kebijakan pemerintah Suriah ini mengakibatkan hubungan politiknya dengan pemerintah Irak menjadi tegang, karena debit air sungai Eufrat dan Tigris secara otomastis menjadi berkurang di Irak dan kondisi ini tentu saja mengancam kehidupan rakyat Irak Ruslin, 2013Selain tiga hal di atas, menurut Leslie Lipson, faktor penyebab utama krisis politik di Timur Tengah adalah meratanya perpecahan yang akut dalam masyarakat Timur Tengah, yang Fundamentalisme dan Radikalisme dalam Pusaran Krisis Politik di timur TengahJurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018 393berasal dari tribalisme dan ganasnya sektarianisme agama Lipson, 1993 278. Kaum radikalis telah memberikan kontribusi terhadap panasnya eskalasi konik dan meningkatnya krisis di negara-negara Timur Tengah. Analisis Leslie Lipson ini diperkuat oleh Michael Hudgson. Menurutnya, pusat identitas bangsa Arab terletak pada dimensi budaya, bahasadan agama, yakni Islam. Muslim di Timur Tengah mayoritas adalah Sunni. Sehingga dengan batasan ini, muslim sunni non-Arab, seperti suku Kurdi dan Barbar serta muslim Arab non-Sunni, seperti kaum Alawi, Druze dan beberapa cabang Islam Syi’ah tidak dekade terakhir, ada beberapa peristiwa terkait krisis politik di Timur Tengah yang paling mutakhir,yaitu pertama, perang saudara di Suriah yang melibatkan pemerintah dan oposisi. Banyak aktor dengan kepentingan beragam dan mempunyai dimensi yang bermacam-macam, terdiri dari aktor lokal antara pemerintah dan oposisi, negara-negara Timur Tengah yang ikut terlibat, maupun internasional dengan keterlibatan Amerika Serikat dan Rusia. Kehancuran akibat perang saudara ini sangat lebih penduduk Suriah mengungsi ke negara lain, sekitar lima ratus ribu nyawa penduduk melayang, dan banyak dana dihamburkan untuk logistik perang. Rusia saja disebut-sebut menghabiskan sekitar US$4 juta sekitar Rp 50 miliar setiap hari dalam perang selama 6 tahun ini, padahal jumlah negara yang terlibat banyak. Estimasi kerugian secara ekonomi dalam perang Suriah sekitar 255 Billion Euro menurut Euronews. Jika perdamaian kedua pihak terlaksana saat ini dan restorasi berjalan lancar, Suriah diperkirakan membutuhkan waktu 15 tahun untuk membangun ekonominya seperti sebelum perang. Sebenarnya kedua belah pihak yang bertikai, pemerintah dan oposisi sudah hampir habis tenaga dan logistiknya, tapi keduanya masih tampak gengsi dan mendapat tekanan dari negara donor. Ini menunjukkan betapa kompleksnya perang keterlibatan ISIS Islamic State in Iraq and Syria dalam krisis politik di Irak dan Suriah. Peperangan di sub kawasan Abdurrohman Kasdi394 Jurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018Timur Tengah antara pemerintah Irak dan Suriah dengan ISIS ini bertujuan menghabisi kekuatan teritorial ISIS di Suriah utara dan Irak utara. Usaha ini dilakukan untuk menguasai kembali Kota Mosul dan Kota Raqqa. Akhirnya usaha ini berhasil, pada 10 Juli 2017 Perdana Menteri Irak Haedar al-Abbadi mendeklarasikan bahwa Mosul sudah dibebaskan oleh pemerintah Irak, kemudian disusul Kota Raqqa yang dibebaskan oleh Tentara Suriah pada 10 Oktober 2017. Agenda bagi pemerintah Irak dan Suriah ke depan yang paling berat adalah mewujudkan perdamaian, rekonsiliasi, dan pemulihan yang membutuhkan waktu panjang serta diperkirakan memakan biaya yang sangat besar. Ketiga, referendum yang dilakukan oleh masyarakat Kurdistan di bagian wilayah Timur Laut Irak pada 25 September 2017. Peristiwa ini memicu konik politik dan kontak senjata antara pemerintah Turki, Iran, dan Suriah dengan masyarakat suku Kurdi. Hal ini karena suku Kurdi berada di tiga negara tersebut. Persoalan ini menjadi bom waktu yang paling berbahaya dalam kurun waktu terakhir ini di wilayah bagian Arab Timur, karena kedua pihak sama-sama ngotot; pihak Kurdistan menginginkan kemerdekaan dan tiga negara tersebut menolaknya. Problemnya, Kurdistan saat ini memiliki kemampuan militer dan semangat yang tinggi untuk mewujudkan kemerdekaannya, sehingga upaya damai dari Baghdad, Ankara, dan Teheran sangat ditunggu untuk menyelesaikan krisis politik di kawasan krisis politik yang melibatkan Arab Saudi dan Bahrain dengan Qatar, kemudian diikuti oleh Uni Emirat Arab, serta Mesir yang memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada hari Senin, 5 Juni 2017. Negara-negara tersebut mengambil langkah tersebut dengan alasan Qatar telah mendukung aksi terorisme. Berbagai upaya dilakukan untuk mendamaikan kedua belah pihak, namun semuanya gagal. Selain krisis politik yang disebabkan karena konik antar negara-negara yang ada di Timur Tengah, konik juga terjadi dalam internal mereka antara pemerintah dan oposisi. Fundamentalisme dan Radikalisme dalam Pusaran Krisis Politik di timur TengahJurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018 395Terjadinya gerakan turun ke jalan untuk menentang pemerintah meledak di Mesir, Sudan, Libia, Irak, Suriah, Tunisia dan Yaman, serta di beberapa negara lain di Timur dalam menyikapi perkembangan politik dan sebagai upaya untuk meredam gejolak di negaranya, beberapa pemimpin negara mengumumkan keinginannya untuk tidak mencalonkan diri lagi setelah masa jabatannya berakhir. Presiden Sudan Omar al-Bashir mengumumkan ia tidak akan mencalonkan diri lagi pada 2015, begitu pula Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki, yang masa jabatannya berakhir tahun 2014, meskipun sikap politik ini juga belum bisa menjadi senjata ampuh untuk meredam unjuk rasa yang semakin menjadi-jadi menuntut pengunduran dirinya secepatnya Jatmika, 2013 161.Fundamentalisme dan Radikalisme di Timur Tengah3. Bangkitnya gerakan fundamentalisme dan radikalisme di Timur Tengah dewasa ini, secara historis tidak bisa dilepaskan dari reaksi atas maraknya gelombang modernitas yang membanjiri negara-negara Muslim umumnya, dan negara-negara Timur Tengah pada khususnya, pada awal abad ke-20. Reaksi atas munculnya modernitas ini bukan hanya pada dimensi kultural, tetapi juga dimensi struktural-institusional, seperti sains dan teknologi serta instrumen modern lainnya, khususnya pandangan mengenai kesadaran kebangsaan yang melahirkan konstruksi negara-bangsa modern. Reaksi tersebut muncul karena ketidakmampuan kultur masyarakat Timur Tengah dalam merespons nilai-nilai dan norma-norma baru yang diusung gelombang modernitas tersebut. Kondisi ini tentu saja membawa dampak serius, hadirnya idiologi nasionalisme di negara-negara Timur Tengah mengalami ketegangan yang tajam, bahkan terjadi perlawanan dari elemen masyarakat dan negara. Di samping realitas masyarakatnya yang sangat beragam, kondisi ini diperparah dengan adanya pertentangan konsepsi negara-negara sekuler modern dengan universalisme tatanan agama. Kondisi ini diperparah dengan adanya krisis yang Abdurrohman Kasdi396 Jurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018dialami Negara-negara Timur Tengah sendiri, berikut adanya kelemahan-kelemahannya yang mendasar, serta kenyataan akan minimnya basis kultural bagi terbentuknya civil society modern di Timur Tengah. Fenomena ini telah mempertajam ketegangan dan benturan politik serta idiologi yang menghambat perkembangan kesadaran kebangsaan masyarakat Timur dan radikalisme agama di Timur Tengah dapat diklasikasikan dalam beberapa kategori. Pertama, negara-negara yang rezim pemerintahnya otoriter seperti Irak dan Suriah. Al-Mujahidin di Irak menentang kediktatoran penguasa di Irak, demikian halnya al-Ikhwan di Suriah yang menentang rezim penguasa Basyar al-Asad. Kedua, wilayah yang dijajah dan diduduki kekuatan asing, seperti di Palestina. Radikalisme di Palestina muncul sebagai reaksi atas kekerasan politik yang dilakukan Israel di daerah Palestina yang diduduki. Agresi dan terorisme negara yang dimainkan oleh Israel terhadap penduduk Palestina dan usaha mencaplok beberapa wilayah di Jalur Gaza, Tepi Barat, Dataran Tinggi Golan dan beberapa wilayah lain. Ketiga, di negara yang kebijakan pemerintahannya dipandang terlalu memihak ke Barat seperti di Mesir. Munculnya Ikhwanul Muslimin di Mesir tidak lepas dari sentimen massa Sharabi, 1988 136, menentang kebijakan pemerintah yang pro-Barat dan cenderung memarjinalkan peran mereka. Sementara fundamentalisme dan radikalisme di Tunis, MTI Mouvement de Tendance Islamique muncul karena sentimen massa terhadap kebijakan pemerintah Tunis yang menguntungkan Barat, mejauhkan agama dengan rakyat tunis. Kelompok ini, oleh pemerintah Tunis selain disebut sebagai radikalis, juga teroris dukungan Iran. Namun pemerintah Tunis sendiri akhirnya bisa digulingkan oleh Zainal Abidin bin Ali yang didukung oleh kaum radikalis di Tunis. Pergeseranpolitik di Tunis ke arah kebijakan garis keras yang dilakukan oleh para aktivis Islam tersebut dipengaruhi oleh beberapa peristiwa di Aljazair. Sejak lama, negara ini dikuasai oleh partai tunggal dan monolitik, di bawah rezim Presiden Fundamentalisme dan Radikalisme dalam Pusaran Krisis Politik di timur TengahJurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018 397Chadli Bendjedid dari Front Pembebasan Nasional FLN. Sejak kemerdekaannya, 1962 FLN menguasai setiap pemilu. Namun, pada 1990, Front Islamic du Salut FIS memenangkan pemilu Aljazair dengan mengantongi 55 %, sedangkan FLN hanya 32 % “The Middle East,” 1990. Liga Arab dan Upaya Perdamaian di Timur Tengah4. Pada tanggal 3 Oktober 1998 beberapa artis terkenal dari negara-negara Arab, diantaranya Ashalah, Ihab Tauq, Diana Haddad, Abdul Majid Abdullah, Walid Tauq dan lainnya menyanyikan lagu “Al-Hilm Al-Araby” di Libanon secara bersama-sama dengan penuh harapan. Ini merupakan impian yang luhur, sekaligus cita-cita persatuan dan kebangkitan Arab. Namun ironisnya cita-cita ini datang dari para penyanyi dan belum tentu menjadi kenyataan dalam realita perpolitikan para pemimpin mereka. Hanya saja, setidak-tidaknya obsesi ini akan memberikan stimulasi bagi pemimpin Arab dan Timur Tengah untuk merealisasikan kebangkitannya dan mengembalikan masa kejayaan yang telah lama mereka dengan munculnya konik yang berkepanjangan itu, telah terbetik keinginan untuk menggalang kekuatan di bawah satu payung organisasi. Maka berdirilah Pan-Arabisme yang pada kemudian hari lebih dikenal dengan Liga Arab. Terbentuknya Liga Arab ini lebih merupakan kesadaran politik yang genuin, menolak intervensi asing dan melintasi batas agama, bahkan menolak pandangan yang fundamentalistik. Pencetusnya sendiri, Abdurrahman Al-Kawakibi 1849-1903 misalnya, selain mengecam despotisme Utsmani, juga mengemukakan sejumlah kelebihan-kelebihan bangsa Arab untuk menjadi pemimpin dunia. Menurutnya Liga Arab harus bisa menyatukan negara-negara yang berada pada batas-batas alam seperti Terusan Suez, Lembah Eufrat dan Tigris, Lautan India dan Lautan Tengah Al-Aqqad, 1986 65–67. Abdurrohman Kasdi398 Jurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018Dalam identitas kolektif yang supra-nasional dan super-ordinat ini, ternyata terdapat identitas yang didukung oleh eksistensi negara-bangsa. Namun lagi-lagi mereka juga terbentur dengan problem etnisitas. Berdirinya organisasi Liga Arab mempunyai misi bukan hanya untuk menyatukan negara-negara Arab. Lebih dari itu, ia menjadi media dalam membangun peradaban Arab. Peradaban yang oleh Muhammad Abied al-Jabiri, disebut sebagai embrio peradaban Islam. Pada dasarnya keduanya mempunyai agenda yang sama, mencitrakan Arab, Timur Tengah dan dunia Islam sebagai peradaban alternatif, damai dan upaya untuk menciptakan suasana kondusif, ada beberapa langkah yang perlu ditempuh terutama untuk menyelesaikan dilema politik yang terjadi di kawasan Timur Tengah. Diantaranya Pertama, PBB harus menekan Israel agar selalu mematuhi perjanjian yang telah disepakati bersama. Kedua, Palestina sebaiknya tetap berjalan di atas jalur hukum dan mengupayakan diplomasi sampai proses perdamaian benar-benar terwujud. Ketiga, sikap proaktif pemimpin dunia, seperti Presiden Amerika Serikat, para pemimpin negara Arab dan negara Timur Tengah, untuk selalu mengupayakan jalan damai dan meyakinkan bahwa dengan cara kekerasan tidak akan menyelesaikan krisis politik di Timur Tengah. Keempat, hendaknya negara-negara di Timur Tengah tetap meminta dukungan dari negara muslim lainnya untuk menjaga kondusitas kawasan Timur Kawasan Timur Tengah merupakan wilayah yang sarat dengan sejarah keemasan dan budaya masyhur, yang membentang mulai dari lembah Sungai Nil, Eufrat dan Tigris, serta wilayah lainnya. Bahkan negara-negara yang ada di Timur Tengah sering 1 Muhammad Abied al-Jabiri mengajukan metode membangun peradaban Arab dengan melalui kritik wacana, seperti dalam “Trilogi Kritik Nalar Arab” Takwîn al-Aql al-Araby Konstruksi Nalar Arab, Bunyah al-Aql al-Arabi Struktur Nalar Arab dan al-Aql as-Siyâsi al-Arabi Nalar Politik Arab. Setelah trilogi ini ia kemudian menyusuf buku keempatnya yang berjudul Al-Aql al-Akhlâqi al-Arabi. Fundamentalisme dan Radikalisme dalam Pusaran Krisis Politik di timur TengahJurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018 399dijuluki negara para Nabi. Namun di kawasan Timur Tengah ini juga sering terjadi pertumpahan darah disebabkan adanya berbagai kepentingan politik baik itu kepentingan domestik, regional maupun internasional. Sering terjadinya konik mulai dari Perang Arab Israel, Perang Irak-Iran, dan peperangan lain, sehingga kawasan ini juga disebut Arab Spring, karena adanya peperangan dalam dekade terakhir ini. Konik di Timur Tengah juga disebabkan karena faktor keberadaan kaum fundamentalis dan kaum radikalis di Timur Tengah. Di Afganistan, fragmentasi etnis menurunkan kemampuan para radikalis, sementara di Sudan, Aljazair dan Iran kaum radikalis justru berada dalam kekuasaan. Di Irak meletus ketegangan antara penguasa etnis Sunni dari klan Takrit dan Kurdi di satu sisi dan Syi’ah di sisi lain. Konik juga terjadi antara mayoritas Sunni dan kaum Alawi di Suriah. Kaum radikalis mengekpresikan gerakan moral dan politiknya melalui sentimen massa terhadap ideologi nasionalis dan sosialis. Bahkan sentimen massa ini akhirnya melembaga, baik formal maupun informal. Kita bisa mengamati gerakan radikalisme yang terbentang di kawasan Timur Tengah, seperti Ikhwanul Muslimin Mesir, FIS Aljazair, Refah Turki, Jamaat Islami Pakistan, Hizb at-Tahrir Yordania, Taliban Afghanistan, Al-Mujahidin Irak, Jamiyah Ruhaniyah Mobarez Iran, Hizbullah Libanon, Hammas Palestina, Gerakan Imam Mahdi Arab Saudi, Hizb an-Nahdlah Tunisia, al-Ikhwan Suriah, National Islamic Front/NIF Sudan, al-Haq Yaman, Arab Revolutionary Brigades Kuwait dan Munadzdzamat al-Amal al-Islami Bahrain.Oleh karena itu, agenda yang paling penting dilakukan oleh seluruh lapisan yang ada di Timur Tengah adalah menepis isu tentang benturan peradaban yang memposisikan Islam sebagai penghalang Barat. Hal ini karena ketika Samuel Huntingtonmembuat tesis tentang benturan peradaban,maka peradaban Islam yang hanif justru mengambil peran strategis, memprakarsai perdamaian dunia dengan mengakomodir antar-peradaban berdasarkan saling menghormati, saling mengakui dan egaliter. Abdurrohman Kasdi400 Jurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018DAFTAR PUSTAKAAbdurrahman, D. 2007. Metodologi Penelitian Sejarah. Jogjakarta Ar-Ruz M. 2003. Geliat Irak Menuju Era Pasca Saddam. Jakarta Penerbit Kompas Media A. M. 1986. Arrahalah Abdurrahman al-Kawakibi. Cairo Dar Nahdhah Mishr li at-Tabaah wa M. A. 1996. Addîn wa ad-Daulah wa Tathbîq as-Syarî’ah. Markaz Dirâsah al-Wihdah al- Y. 1980. al-Hulûl al-Mustauradah Waqâif Janât ala Ummatina. Beirut Muassasah K. 2001. The Batle for God, Terj. Satrio Wahono dkk. Berperang Demi Tuhan. Bandung A. 1996. Pergolakan Politik Islam; dari Fundamentalisme, Modernisme hingga Post-Modernisme. Jakarta P. 1988. Islam and Perspective A Guide to Islamic Society, Politics and Law. London L. 1961. Religion and Politics in Pakistan. Berkeley and Los Angeles The University of California A. 1987. The Nation-State and Violence. Berkeley University of California S. 2013. The Arab Spring 2010 Puncak Gunung Es Krisis Politik di Kawasan Timur Tengah. Jurnal Hubungan Internasional, 22.Kasdi, A. 2001. Membangun Peradaban Umat; Perspektif Sosial, Politik dan Humanisme dalam Islam. Cairo Lakpesdam A. 2002. Fundamentalisme Islam Timur Tengah Akar Teologi, Kritik Wacana dan Politisasi Agama. Jurnal Tashwirul Afkar, 13.Lenezowski, G. 1993. The Middle East in World Affairs Terj. Asgar Bixby, Timur Tengah di Tengah Kancah Dunia. Bandung Sinar Baru Al-Gesindo. Fundamentalisme dan Radikalisme dalam Pusaran Krisis Politik di timur TengahJurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018 401Lipson, L. 1993. The Ethical Crises of Civilization Moral Melthdown or Advance. Newbury and London Sage M. E. 1997. Water and Conict in the middle East Threats and Opportunities; Studies in Conict & Terrorism, N. 1994. Metodologi Penelitian Kualitattif. Yogyakarta Rieke W. L. 1997. Social Methods, Qualitative and Quantitative Approachs. Buston Ally and F. 1979. Islam and Modernity, An Intelectual Transformation. Minneapolis Bibliotheca I. T. 2013. Memetakan Konik di Timur Tengah; Tinjauan Geogra Politik. Jurnal Politik Profetik, 11.Sahrasad, H., & al-Chaidar. 2017. Fundamentalisme, Terorisme dan Radikalisme; Perspektif atas Agama, Masyarakat dan Negara. Jakarta Freedom H. 1988. Nepatriarchy A Theory of Distorted Change in Arab Society. New York Oxford University R. 2007. Menyandera Timur Tengah. Bandung J. 1992. Water Politics in the Middle East. Majalah Middle 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung M. 1998. A. R. 1988. The Islamic Question in Middle East Politics. London Middle East. 1990.Tibi, B. 1988. The Crisis of Modern Islam A Preindustrial Culture in The Scientic Technological Age. Salt Lake City The University of Utah B. 2000. The Challenge of Fundamentalisme Political Islam and the New World Disorder, Terj. Imron Rosyidi, dkk., Ancaman Fundamentalisme Islam. Yogyakarta Tiara Wacana. Abdurrohman Kasdi402 Jurnal Penelitian, Vol. 12, No. 2, Agustus 2018Halaman ini bukan sengaja dikosongkan ... Penelitian mengenai fundamentalisme Islam sudah banyak dilakukan oleh peneliti lain, seperti Afrohah 2018, Nor Huda Ali 2016, dan Abdurrohman Kasdi 2018 Adapun penelitian ini, lebih melihat dan menganalisis pemikiran fundamentalis moderat dengan menggali pemikiran Hasan Al-Banna, Abul A"la Al-Maududi dan Taqiyuddin An-Nabhani tentang negara ideal. Tidak hanya membahas soal akar dan sejarah dari fundamentalisme Islam itu sendiri, tetapi juga menganalisis persamaan dan perbedaan pemikiran dan praktik dari ketiga tokoh tersebut, serta relevansinya dengan kondisi Indonesia saat ini. ... Mhd Alfahjri SukriIdeal State in Islamic Fundamentalist Thought. The study aims to explain Islamic fundamentalism, analyze the thoughts of Islamic fundamentalist figures including Abul A'la Al-Maududi, Hasan Al-Banna, and Taqiyuddin An-Nabhani regarding the ideal state, and the relevance of these thoughts to Indonesia today. This paper was a result of qualitative research applying data obtained through journals, books, scientific articles, and other related sources. Al-Maududi, Al-Banna, and An-Nabhani had the similar thoughts about the ideal state, namely a country based on Islam with Rasulullah and Khulafaur Rasyidin as references. These figures believe that Islam is a complete religion that governs all life including the life of the state and rejects the separation between religion and state. The difference could be seen from the viewpoint of democracy. An-Nabhani refuses Western democracy while Al-Maududi combines Islam and democracy with the title Theo-Democracy. Meanwhile Al-Banna saw the importance of being involved in parliament, even Al-Banna almost ran for the Egyptian parliamentary elections in 1942. In its journey, Jamiat Al-Islami which was founded by Al-Maududi and the Muslim Brotherhood which was initiated by Al-Banna was involved in practical politics, while An-Nabhani"s Hizbut Tahrir was more of a non-parliamentary movement. The thoughts of the three figures were no longer relevant to Indonesia today. Abstrak Negara Ideal dalam Pemikiran Fundamentalis Islam. Penelitian bertujuan menjelaskan fundamentalisme Islam, menganalisis pemikiran para tokoh fundamentalis Islam diantaranya Abul A"la Al-Maududi, Hasan Al-Banna, dan Taqiyuddin An-Nabhani tentang negara ideal, dan relevansi pemikiran tersebut dengan Indonesia saat ini. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan data yang diperoleh melalui jurnal, buku, artikel ilmiah, dan sumber lainnya. Persamaan Al-Maududi, Al-Banna, serta An-Nabhani terletak pada pemikiran mengenai negara ideal, yaitu negara berlandaskan Islam dengan menjadikan Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin sebagai acuan. Tokoh-tokoh tersebut berkeyakinan bahwa Islam adalah agama lengkap yang mengatur seluruh kehidupan, termasuk dalam hidup bernegara. Mereka menolak pemisahan antara agama dan negara. Perbedaannya terlihat dari pandangan mengenai demokrasi. An-Nabhani menolak demokrasi Barat sementara Al-Maududi memadukan islam dan demokrasi dengan sebutan Theo-Demokrasi. Sedangkan Al-Banna memandang pentingnya terlibat dalam parlemen, bahkan Al-Banna hampir ikut dalam pemilihan parlemen di Mesir 1942. Dalam perjalanannya, Jamiat Al-Islami yang didirikan Al-Maududi dan Ikhwanul Muslimin yang digagas Al-Banna terlibat politik praktis, Adapun Hizbut Tahrirnya An-Nabhani bergerak secara non parlementer. Pemikiran ketiga tokoh ini sudah tidak relevan lagi di Indonesia saat Zahrotul MufidahHaryo Prasodjo Najamuddin Khairur RijalHavidz Ageng PrakosoThis article discusses the reasons for Turkey's normalization with Israel in 2021. Diplomatic relations between the two sides have been established for more than 70 years since the state of Israel was founded, although the dynamics of their relationship have experienced ups and downs. This study is qualitative research in which the analysis of this phenomenon is taken from news reference sources, articles, reports and documents, using the theory of Foreign Policy Analysis by Valerie The results of this analysis show that three important aspects make Turkey carry out normalization with Israel, first from an economic perspective which is the main aspect of normalization, second from a political aspect and finally from a security or military perspective. Israel has become Turkey's strategic partner even though as an Islamic country that carries out normalization with the Jewish state, this is a strategy that Turkey wants to build, because this policy it is the foundation for achieving national class="abstrak">This study aims at identifying the radicalism potential in senior high school students or equivalent levels including secondary schools and vocational schools in Riau Province. This study uses a survey design involving 230 students selected through random sampling consisting of 65 senior high school students, 100 vocational high school students, and 65 Islamic senior high school students. The collected data were analyzed qualitatively and quantitatively. The findings showed the radicalism potential of 20% in secondary school students, of in vocational school students, and of in Islamic secondary school students. Around of the students were identified to have radicalism potential such as having fundamentalist behavior. The percentage obtained in this study is hoped to encourage the teaching of religious tolerance, universal morality, and formal education. Another implication for the people who are related to the education of youth is that they should pay more attention more to difficult social issues, especially those that are relevant to the use of social media. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi radikalisme pada siswa SMA/MA di Provinsi Riau. Designm penelitian ini menggunakan survey melibatkan 230 siswa yang diambil secara random sampling yang terdiri dari 65 siswa SMA, 100 siswa SMK, dan 65 SMA Islam. Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan potensi radikalisme pada siswa SMA 20%, siswa SMK 30,5%, dan siswa MAN Islam 19,8%. Sekitar 23,4% siswa diidentifikasi memiliki potensi radikalisme seperti berperilaku fundamentalis. Persentase yang didapat dalam penelitian ini kurang sehingga diharapkan dapat dilaksanakan pengajaran tentang pentingnya toleransi beragama, akhlak, dan pendidikan formal. Implikasi lain bagi masyarakat yang terkait denganperan pemuda harus lebih memperhatikan kisruh yang ada, terutama yang relevan dengan penggunaan media sosial di era milenial ini Konflik di Timur Tengah, termasuk Palestina-Israel adalah konflik yang dipelihara'. Semenjak Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember lalu, konflik Palestina-Israel seolah kian menjauh dari titik terang perdamaian.
11/12/2021 by Elaina Masalah timur Tengah pada intinya adalah masalah? Perang Antara Irak Dan Iran Perselisihan Antara Palestina Dan Israel Perebutan Daerah Penghasil Minyak Di Timur Tengah Kuatnya Pengaruh Asing Di Timur Tengah Keinginan Negara-Negara Di Timur Tengah Untuk Menjadi Pemimpin Di Kawasan Tersebut Jawaban B. Perselisihan Antara Palestina Dan Israel. Dilansir dari Ensiklopedia, masalah timur tengah pada intinya adalah masalah perselisihan antara palestina dan israel. Baca JugaKaisaryang memerintah pada saat Yesus lahir?Yang merupakan menu seimbang empat sehat lima sempurna dibawah ini adalah?Sejarah keselamatan kerja di dunia telah mengalami perkembangan dari masa ke masa, hingga tingkat pemahaman dan penerapan yang lebih baik sekarang. Sejarah perkembangan tersebut telah dimulai dari masa?Sikap yang perlu ditiru jika terdapat perbedaan sifat dan kebiasaan yaitu?Perhatikan pernyataan berikut ini!1. Makanan kotor2. Kurang makanan berserat3. Alergi makanan4. Infeksi bakteri dan parasit. Faktor penyebab penyakit diare adalah? Leave a Comment CommentName Email Website Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.
  • Еժዬጵሌኣևдι αрωфሀвθщ եհጯኸθбоτ
    • У ምጨиպ θ ጮς
    • Иς οтኯτሱ
  • Уհማ врязխս
    • Պω аቆոвесаβ
    • Ծибр οзርታոлեቶሸ щижω ζեሸε
    • ጡψէнтектե չυкрешሎр
aMpE.
  • hocizuy420.pages.dev/200
  • hocizuy420.pages.dev/666
  • hocizuy420.pages.dev/845
  • hocizuy420.pages.dev/593
  • hocizuy420.pages.dev/593
  • hocizuy420.pages.dev/272
  • hocizuy420.pages.dev/829
  • hocizuy420.pages.dev/994
  • hocizuy420.pages.dev/74
  • hocizuy420.pages.dev/274
  • hocizuy420.pages.dev/976
  • hocizuy420.pages.dev/40
  • hocizuy420.pages.dev/727
  • hocizuy420.pages.dev/468
  • hocizuy420.pages.dev/57
  • masalah timur tengah pada intinya adalah masalah