Tentu, jika benar ada gigi Anda yang bermasalah dengan impaksi, yakni akibat tertimbun di dalam gusi, maka impaksi ini perlu ditangani dulu sebelum behel dipasang. Namun, tidak bisa ditentukan hanya lewat konsultasi singkat semacam ini apakah nantinya gigi taring Anda perlu ditarik keluar, apakah nantinya gigi graham Anda akan bergeser, dan
Berikut beberapa pengobatan untuk mengatasi gigi gigis pada anak. 1. Prosedur medis. Dokter dapat meresepkan obat antinyeri seperti paracetamol untuk mengurangi sensasi nyut-nyutan yang dialami si kecil. Dalam kasus tertentu, obat antibiotik mungkin dibutuhkan untuk mencegah infeksi pada gigi. Gula pada makanan atau minuman tersebut dapat diubah menjadi asam oleh bakteri yang menyebabkan kerusakan gigi. Jarang menyikat gigi; Kebersihan mulut yang buruk, termasuk jarang menyikat gigi, dapat menyebabkan karies gigi pada anak umur 2 tahun. Sebab, bakteri di mulut dan zat sisa makanan akan lebih banyak menempel di gigi. Root canal atau perawatan saluran akar gigi dilakukan jika kerusakan sudah mencapai bagian dalam gigi atau akar gigi. 5. Cabut gigi. Cabut gigi dilakukan jika kerusakan sudah sangat parah dan tidak bisa dipulihkan lagi. Tindakan cabut gigi dapat diikuti dengan pemasangan gigi palsu atau implan gigi, untuk mengisi celah bekas gigi yang dicabut. Dengan begitu, kamu mampu mengatasi bakteri yang terdapat dalam mulut dan gigi di tempat yang sulit dijangkau sikat gigi. 3. Bersihkan Lidah. Membersihkan lidah juga menjadi cara untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi. Lidah dapat menjadi tempat bakteri berkembang biak jika kebersihannya tidak diperhatikan. Impaksi gigi bungsu adalah suatu kondisi saat gigi geraham ketiga tumbuh miring dan menimbulkan rasa sakit. Gigi bisa tumbuh menyamping, ke dalam, atau ke luar. Gigi bungsu merupakan gigi yang paling terakhir tumbuh. Biasanya, pertumbuhan gigi ini akan mulai terjadi saat Anda memasuki usia remaja, yaitu sekitar 17–20 tahun.